Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 18, 2009

READ ALOUD : Menumbuhkan Kecintaan Anak Pada Buku

Gambar
Read Aloud: Menumbuhkan Kecintaan Anak Pada Buku Di atas sebuah pentas duduklah seorang anak dan gurunya. Ibu guru memegang sebuah buku cerita bergambarkan kereta jeruk berwarna kuning sambil bernyanyi “naik kereta api”. Anak tadi ikut bernyanyi dan membolak-balik buku cerita yang gurunya pegang. Tiba-tiba anak berkata “Bu Ima, ayo mulai baca bukunya” Oh senangnya mendengar anak mengutarakan ketertarikkannya pada buku..Buku merupakan salah satu sumber informasi yang mudah diakses. Informasi yang bisa didapatkan dari buku sangat beragam mulai dari yang sifatnya mendidik sampai yang sifatnya menghibur. Selain itu, buku tak lekang oleh masa. Kita akan bertemu dan memerlukan buku sepajang hidup kita. Lalu apa yang akan terjadi bila anak-anak kita tidak mencintai buku? Hmm, yang paling sederhana dan mendesak dimasa-masa awal kehidupannya adalah kemungkinan mereka menghadapi kesulitan dalam proses belajar. Betapa tidak, walaupun teknologi telah berkembang dengan pesat, buku tetap merupakan m

KABINET PERKONCOAN

Gambar
Kabinet Perkoncoan SBY Dinilai Tidak Membuat Menteri Jadi Kreatif Mega Putra Ratya - detikNews Jakarta - Kabinet Indonesia Bersatu II dinilai sebagai kabinet perkoncoan. Alasannya karena menteri-menteri yang dipilih adalah orang-orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itulah yang akan menjadikan kinerja SBY menjadi tidak kreatif. "Jelas ini kabinet perkoncoan, karena yang dipilih teman-teman SBY," ujar Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Sukardi Rinakit. Hal itu dikatakan Sukardi saat menghadiri acara seminar bertajuk ’Harapan dan Tantangan Kabinet SBY 2009-2014’ di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang, Kamis(22/10/2009). Sukardi menambahkan, karena rekrutmen kabinet yang berbasiskan perkoncoan inilah, diprediksi sidang kabinet akan lancar saja saat pengambilan keputusan. "Paling tidak, sisi positifnya pengambilan keputusan pada rapat kabinet akan jauh lebih cepat,"imbuhnya. Menurut Sukardi, karena kabinet yang ada merupakan